Monday, 28 December 2015

SEBUAH SURAT UNTUK BAPAK DAN IBU

📝 SEBUAH SURAT UNTUK BAPAK DAN IBU 📩

Sebentar lagi Bapak dan Ibu akan di undang ke sekolah untuk mengambil raportku.

Wahai Bapak dan Ibu, mungkin engkau berdua kecewa karena aku tidak jadi juara dan bahkan masuk ranking pun tidak, karena aku adalah anak yang biasa-biasa saja di kelas, tapi tahukah wahai Bapak dan Ibu bahwa aku adalah anak yang selalu jujur mengerjakan setiap soal-soal ujian.

Wahai Bapak dan Ibu ,  mungkin engkau berdua kecewa karena aku belum lancar membaca, menulis dan berhitung, tapi tahukah wahai Bapak dan Ibu bahwa aku terus berusaha keras dan kelak satu ketika aku akan bisa seperti anak lainnya.

Wahai Bapak dan Ibu  mungkin engkau berdua merasa kecewa karena aku tidak pandai matematika, tapi tahukah Wahai Bapak dan Ibu  bahwa aku pandai berdoa dan selalu berdoa untukmu berdua setiap kali aku beribadah.

Wahai Bapak dan Ibu  mungkin Engkau berdua kecewa karena aku lambat belajar di sekolah, tapi tahukah Wahai Bapak dan Ibu  bahwa aku adalah anak yang cepat sekali jika diminta untuk membantu Bapak dan Ibu  dirumah.

Wahai Bapak dan Ibu  mungkin engkau berdua kecewa karena nilai-nilai raportku tidak sebaik nilai teman-temanku, tapi tahukah Wahai Bapak dan Ibu  bahwa menurut mereka aku adalah teman yang sangat baik bagi mereka.

Wahai Bapak dan Ibu, mungkin engkau berdua kecewa dan malu memiliki anak seperti aku, tapi aku tidak pernah merasa kecewa dan malu memiliki orang tua sepertimu dan bahkan aku begitu sayang sama Bapak dan Ibu.

Wahai Bapak dan Ibu, mungkin engkau marah melihat ada satu nilai merah di raport ku, tapi tahukah Bapak dan Ibu  bahwa aku mengerjakannya dengan jujur tanpa pernah mau ikut-ikutan teman-temanku yang tidak jujur.

Wahai Bapak dan Ibu, engkau mungkin kecewa jika membandingkan diriku dengan teman-teman sekelasku yang hebat-hebat, tapi tahukah Bapak dan Ibu bahwa aku tidak akan pernah mau membandingkan Bapak dan Ibu dengan Bapak dan Ibunya teman-temanku

Sungguh tak pernah terlintas sedikitpun di benakku untuk membandingkan Abi dan Umi dengan Abi dan Uminya teman-temanku.Meskipun menurut mereka Abi dan Umi adalah Abi dan Umi yang biasa-biasa saja, karena aku selalu berusaha menerima Abi dan Umi apa adanya, aku selalu berusaha mencintai Abi dan Umi apa adanya, dan aku merasa sudah sangat bahagia seandainya Abi dan Umi juga mau menerima dan mencintaiku apa adanya meskipun aku hanyalah anak yang biasa-biasa saja disekolah.

Terimakasih Bapak dan Ibu  telah mau membaca suratku, dan aku sungguh bersyukur engkau telah menjadi Orangtuaku dan aku telah menjadi anakmu.

Terimakasih juga Bapak dan Ibu cukup sudah ya.Engkau berdua mau datang ke sekolah untuk mengambil raportku.

- Dari anakmu -
😂😂😂

No comments:

Post a Comment